MAPPACCING ADAT BUGIS MAKASSAR

Mappacci (atau sering juga disebut Mappaccing atau Mappaci) adalah salah satu ritual adat yang sangat penting dalam rangkaian upacara pernikahan suku Bugis dan Makassar di Sulawesi Selatan.
​Secara harfiah, kata "Mappacci" berasal dari kata "Paccing" atau "Pacci" yang berarti bersih atau suci, merujuk pada daun pacar atau daun inai (Lawsania alba) yang digunakan dalam prosesi ini.
​Berikut adalah poin-poin penting mengenai Mappacci:
​Makna Utama:
​Penyucian Diri: Tujuan utama dari upacara ini adalah untuk membersihkan dan menyucikan diri calon pengantin, baik secara lahir maupun batin, dari hal-hal buruk atau negatif sebelum memasuki kehidupan berumah tangga.
​Kesucian Hati: Melambangkan kesucian dan kemurnian hati calon mempelai untuk memulai babak baru.
​Harapan: Prosesi ini juga berisi doa dan harapan agar pernikahan berjalan langgeng, bahagia, sejahtera, dan murah rezeki.
​Waktu Pelaksanaan:
​Biasanya dilaksanakan pada malam hari (dikenal juga sebagai Tudang Penni yang berarti 'duduk malam hari' atau Malam Pacar) sehari sebelum acara akad nikah atau ijab kabul.
​Pada zaman dahulu, terutama di kalangan bangsawan, ritual ini bisa dilaksanakan selama tiga hingga tujuh malam berturut-turut.
​Prosesi Singkat:
​Calon pengantin (laki-laki dan perempuan, di rumah masing-masing) duduk di tempat yang telah disiapkan.
​Daun pacar (inai) yang telah ditumbuk halus (pacci) kemudian diletakkan secara simbolis di telapak tangan dan/atau dahi calon pengantin.
​Prosesi peletakan pacci ini dilakukan secara bergantian oleh orang-orang yang dihormati dalam keluarga, seperti orang tua, kerabat yang sudah berumah tangga dengan bahagia, dan tetua adat. Tujuannya agar mereka dapat menitiskan atau mewariskan suri tauladan dan nasib baiknya.
​Perlengkapan dan Makna Simbolis:
​Daun Pacci (Pacar/Inai): Melambangkan kebersihan dan kesucian.
​Bantal (Angkaluneng): Melambangkan harkat, kehormatan, dan martabat yang harus dijaga.
​Sarung Sutera (Lipa Sabbe): Melambangkan harga diri, kehormatan, kemuliaan, dan harapan untuk hidup rukun.
​Beras/Nasi (Wenno): Melambangkan kesuburan, berkembang, dan harapan agar mendapat rezeki yang melimpah.
​Lilin: Melambangkan penerangan atau petunjuk dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
​Daun Nangka/Pohon Pisang: Melambangkan cita-cita dan harapan agar rumah tangga tumbuh dan berkembang dengan baik.
​Mappacci merupakan salah satu ritual yang menunjukkan kekayaan adat dan nilai-nilai filosofis yang masih dijaga kuat dalam budaya pernikahan Bugis-Makassar

Komentar

Postingan Populer