Tuesday, January 1, 2019

Hujan Merindu


HUJAN MERINDU


Saewaktu butir sang hujan turun
aku terdiam duduk sendiri
Bayang parasmu datang menghampiri
Saat berisik tetesan rintik hujan terdengar
Bak sorakan angin berbisik di telinga

Saat butir rintik hujan bernyanyi di bumi
Tetumbuhan seakan menari-nari
Saat butir rintik hujan berembuk
Semiotik senyum manis itu datang menghampiri

Seakan menyampaikan pesan bahwa sedang ada yang terjajah rindu
Seakan berceritra bahwa kamu sedang menunggu
Bak penuh harap aku datang tuk menemu
Untuk sekedar menyapa dan merangkulmu
Bagai sofa nyaman tuk  kau sandarkan keluh kesahmu

Disini aku masih duduk terdiam
Berteman hujan yang riang gembira
Seakan tertawa lepas menertawaiku
Yang tak sedang mampu melepas jeratan
Jajahan rindu yang kian semakin erat dalam hati dan ingatan.



Pangkep, 27 Desember 2018

Pesan Sang Angin

PESAN SANG ANGIN


Malam ini hujan kambali jatuhkan tetesan airnya
Menemani dalam dingin sepoi angin malam
Seakan mengajak bercumbu dalam sunyi sepi
Seumpama salju berpeluk pada hangatnya rindu

Malam ini segenap diriku tak dapat tidur
Ketiga mataku tak mampu terlelap
Seakan bayangmu memeluk tubuhku erat
Senyum manismu hadir menggoda tiap saat

Lagi dan lagi sepoi angin malam menyapa
Berbisik lembut di daun telinga
Aku tau dia ingin menyampaikan berita
Tapi, Seakan tersipu malu tuk berkata

Bahwa kini kau dan aku dalam satu selimut
Selimut hangat nan membara
Tiada pandang waktu bila merangkul
Tiada pandang tempat bila menusuk, dan aku sebut itu Rindu.


          Pangkep, 02 Januari 2019

  SANG PENAKLUK ANGAN  Oleh : Muh ikhlas asrul sani   Sebelum paras mentari terlukis jelas dihadapku  Timbul bak ingin mengintip paras mungi...